Samigaluh Surga Bunga di Kulonporogo suplier bunga Kota Baru Jogja
Samigaluh Surga Bunga di Kulonporogo suplier bunga Kota Baru Jogja
toko bunga terbaik di wates kulonprogo ya disini. Kawasan Kotabaru, Yogyakarta dikenal sebagai sentra penjualan aneka bunga hias. Siapa sangka, sebagian bunga Krisan yang dijual di sana ternyata berasal dari wilayah pegunungan Menoreh di Kulonprogo.
Warna kuning cerah terlihat mendominasi perkebunan milik Sukardi (59) di Desa Gerbosari, Samigaluh siang itu, Selasa (4/3/2014). Saat itu, ribuan tangkai bunga Krisan (Chrysanthemum) yang dipeliharanya itu sedang mekar-mekarnya karena sudah memasuki masa petik. Pemandangan jadi terasa segar dan menakjubkan jika melihat hamparan tanaman bunga tersebut.
Bunga Krisan biasanya banyak digunakan untuk dekorasi pelaminan resepsi pernikahan ataupun untuk karangan bunga duka cita. Warna bunga yang cerah lembut itu membuatnya bisa disandingkan dengan beberapa jenis bunga lain sehingga tercipta rangkaian bungan yang indah.
Beberapa warga Gerbosari sejak dua tahun belakangan membudidayakan bunga hias yang juga dikenal sebagai Seruni atau bunga emas (golden flower) tersebut. Secara gografis, wilayah Samigaluh yang berada di ketinggian 600 meter di atas permukaan laut sangatlah ideal untuk budidaya bunga yang berasal dari daratan Cina itu.
Seperti petani Krisan lainnya, Sukardi mengembangbiakkan bunga tersebt di dalam bangunan khusus yang disebut kubung. Setidaknya, ada tiga varian bunga Krisan yang ditanamnya, mulai dari Bacardi, Puspita Nusantara, hingga Fiji. Tiap tiga bulan sekali, bunga siap dipetik dengan mayoritas warna yang dihasilkan adalah kuning dan putih.
“Ada juga yang keluar warna merah atau pink. Tapi lebih banyak warna kuning dan putih,” kata Sukardi yang juga mantan Kepala Desa Gerbosari.
Dalam sekali masa panen, Sukardi mengaku mampu memetik hingga 4000 tangkai bunga dari setiap kubung yang dimilikinya. Dia sendiri membuat tiga buah kubung di pekarangan rumahnya. Pemasarannya dilakukan melalui kelompok petani bunga Seruni Menoreh dan didistribusikan pada penjual bunga di wilayah Kotabaru, Kota Yogya.
Sukardi menjual pertangkai Krisan di kisaran harga antara Rp 800 hingga Rp 1.000. Sementara di tingkat pedagang bunga, harganya sudah bisa melambung hingga Rp 1.300 sampai Rp 1.500. Keuntungan yang didapat Sukardi pun tak bisa dibilang sedikit. Dalam sekali panen, ia bisa meraup keuntungan hingga Rp 3,5 juta per kubung dengan biaya operasional tanam berkisar Rp 1 juta untuk tiap kubung.
Namun begitu, Sukardi mengaku hingga saat ini para petani di Samigaluh belum bisa memenuhi kebutuhan pasar sepenuhnya. Pasalnya, jumlah produksi bunga masih tebrilang kecil jika dibandingkan dengan luasanya pasar penjualan. “Terus terang kami sampai kewalahan menerima pesanan. Kami belum bisa rutin menyetorkan karena jumlah kubung petani kan masih terbatas,” tukasnya
No comments